Selasa, 27 Maret 2012

Pengertian Penderitaan

Teori Dasar :

Teori dasar Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan dalam suatu siklus kehidupan, adalah sesuatu yang umum, Tentu saja standar deritanya berbeda untuk tiap orang, begitu juga masa penyelesainnya dan akhir cerita selesainya. Dan yang pastinya semua orang sangat menghindarkan diri dari penderitaan, walaupun sekecil apapun, sebab penderitaan dikatagorikan hal yang negatif yang hanya membuat hidup dan jiwa kita susah, demikian sebagian besar orang memaknainya.


 
Derita atau penderitaan bisa terjadi dalam banyak kontek dan kemampuan jiwa kita untuk beradaptasi dengan masa derita tersebut, sangat menentukan hasil akhir dari suatu siklus penderitaan. Banyak keajaiban terjadi dari hasil deraan penderitaannya, banyak orang menjadi pribadi baru, seolah mereka dilahirkan kembali setelah jiwanya diolah, ditempa oleh satu penderitaan.
Tidak sedikit orang yang terbebas dari penyakit berat yang membahayakan jiwanya, berucap “saya berterima kasih atas derita yang pernah dialami, jika tidak mendapatkannya, saya tidak akan menjadi seperti saat ini” nah kita melihat, dasar rasa dari penderitaan tiap orang berbeda akhirnya, belum tentu dua orang dengan penderitaan yang sama, akan berakhir dengan cerita yang sama.
Bobot dari ketabahan dan ketanguhan jiwa kita akan sangat menentukan arti penderitaan tersebut. Ada orang yang merasa sangat menderita, padahal bagi orang lain, ukuran derita yang dialaminya, belum ada 10% dari derita diri yang dialaminya.
Ketabahan adalah suatu imunsistem dari jiwa kita untuk ‘memerangi’ derita yang masuk dalam ruas kehidupan. Imunsistem ini akan bertambah kuat jika orang tersebut hidup dalam lingkup, orang-orang yang mempunyai ‘imunsistem’ bagus. Semangat juang dan ketabahan merupakan ‘serdadu’ dari jiwa kita untuk menetralisir sel-sel derita yang datang dan berkembang menjadi beban yang mengerogoti hati dan nurani kita.
Hubungan derita dengan kehidupan
Penderitaan banyak sekali hubungannya dengan alam pikiran seseorang, dan trauma-trauma masa lalu yang mengendap pada jiwanya, Rasa derita yang muncul karena disebabkan oleh rejeki, umumnya lebih berkaitan dengan fisik, sebagai contoh sederhana yang banyak bisa kita lihat, penderitaan seorang anak jalanan yang kelaparan dan hidup menderita di bawah kolong jembatan.
Jika kita pandang suatu penderitaan dari segi positif, maka sejumlah ahli jiwa menerangkan, semua penyakit berawal dari pikiran negatif, jadi jika kita menderita akibat penyakit, satu-satunya jalan keluarlah dari area pikiran negatif yang selalu terbentuk di sanubari kita. Jika penderitaan akibat ulah dari orang lain, tepiskanlah pemikiran bahwa kita layak mendapatkannya, kita wajib berjuang untuk memutuskan tali derita yang diikatkan orang lain pada kita, contoh soal jika penderitaan tersebut berasal dari pasangan yang melakukan penganiayaan fisik atau psikis, maka kita juga berhak untuk menyelesaikan penderitaan yang ada, sulit tapi pasti bisa kita selesaikan, pilih dan aturlah cara penyelesaian yang memiliki resiko sekecil mungkin. Karena akibat dari reaksi tentu ada resiko penderitaan lain yang menanti.
sumber:  
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/06/26/penderitaan-bagaimana-kita-menyikapinya/




Artikel :

Penderitaan Warga Gaza Palestina, Tak Ada Listrik dan Sekarang Kebanjiran

 


Penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza makin berat akibat cuaca buruk. Selama sepekan ini, angin bertiup kencang dan banjir melanda sejumlah tempat di Gaza. Warga Gaza yang tinggal di kawasan kumuh dan rawan banjir mengalami cuaca dingin yang menggigit dan guyuran hujan yang turun hampir setiap hari.Kondisi cuaca di Gaza yang dingin dan kadang terjadi hujan badai, makin menambah penderitaan warga Gaza yang sedang menghadapi krisis energi dan mengakibatkan terbatasnya aliran listrik hingga 12 jam setiap harinya. Otorita pemerintahan di Jalur Gaza melaporkan, lebih dari 300 keluarga menjadi korban banjir dan cuaca buruk. Tujuh keluarga bahkan tidak memiliki tempat tinggal lagi karena rumah mereka hancur diterjang banjir.
Di Beit Lahiya, banjir menyebabkan putusnya sarana jalan utama, dan 15 keluarga di daerah itu terpaksa dievakuasi. Namun banyak juga warga Gaza yang tinggal di daerah rawan banjir, menolak dievakuasi meski ditawari tempat tinggal sementara oleh otorita pemerintahan Gaza. Mereka khawatir rumah-rumah mereka tidak diperbaiki jika ditinggalkan. Di Al-Saftawi, utara kota Gaza, satu keluarga Al-Bishawi benar-benar hidup di tengah hujan badai. Air masuk ke dalam rumah mereka dari pintu dan atap.
“Banjir terjadi sejak hari Kamis malam pekan kemarin, dan sebagian atap rumah kami tersapu angin,” kata Rafeeq Al-Bishawi, kepala keluarga itu.
Ada 17 orang yang tinggal dalam rumah keluarga Al-Bishawi, termasuk anak-anak usia balita dan beberapa bayi. Keluarga Al-Bishawi dan beberapa tetangganya menempati kawasan kumuh Al-Saftawi, yang menjadi tempat pembuangan limbah tak resmi. “Kami takut jika tampungan limbah itu jebol, kami semua akan tenggelam dalam air limbah. Tapi kami tak punya tempat lain untuk berlindung,” ujar Rafeeq.
Badan Panga Dunia (WFP) dan UNRWA sudah memberikan bantuan berupa matras pada keluarga-keluarga di Gaza yang menjadi korban banjir, termasuk menyediakan pasokan makanan, bekerjasama dengan kementerian sosial Gaza. Selain makanan, kementerian sosial juga menyediakan tempat-tempat mengungsi sementara. (aisyah/pnn/knrp)






















pendapat saya sendiri :

Menurut saya sendiri penderitaan adalah sesuatu yang sangat tidak diinginkan oleh semua umat manusia, tapi kadang penderitaan akan membuat manusia itu jauh lebih baik untuk mengakhiri deritanya dan membangun kehidupan yang lebih bahagia untuk kedepannya.
Penderitaan juga termasuk dalam takdir,kadang orang yang sedang bahagia juga bisa  mengalami sebuah penderitaan. Orang yang mengalami penderitaan akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya . sikap yang muncul dapat berupa sikap negative misalnya kecewa atau penyesalan karena tidak bahagia,putus asa,bahkan bunuh diri.
Maka Upaya yang harus dilakukan berpikir Positif ,seberat apapun sebuah penderitaan pasti ada akhirnya dan solusinya,oleh Karena itu kita harus menyelesaikan masalah kita dengan baik dan sabar. Serumit apapun masalah itu pasti ada jalan keluarnya. Jangan pernah takut akan sebuah penderitaan ,karena penderitaan sudah termasuk elemen-elemen dalam kehidupan ini.




Nama : Fitra Darmawan
NPM  : 52411910
Kelas  : 1IA07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar