Pendahuluan
Cloud Computing merupakan salah satu teknologi yang sekarang
sedang banyak diadopsi dan menjadi trend dalam proyek-proyek teknologi
informasi, tetapi sebenarnya masih sedikit yang mengkaji bagaimana tingkat
keamanan jaringan informasi dan datanya. Ada banyak Aspek yang dapat dilihat
dalam mengkaji celah keamanan pada cloud computing. Misalnya berdasarkan model
layanan-layanan pada cloud computing dapat dilihat, apakah celah keamanan
jaringan informasi tersebut berada pada model layanan Software as a Service,
dan atau Platform as a Service, dan atau apakah pada Infrastructure as a
Service.
Ada banyak isu seputar keamanan pada cloud computing. Dengan
teknologinya yang memudahkan konsumen untuk dapat mengakses layanan cloud
melalui web browser atau layanan web, ada tiga contoh masalah keamanan yaitu :
XML Signature Element Wrapping, Browser Security, Cloud Malware Injection
Attack and Flooding Attacks. Namun salah satu isu yang paling difokuskan oleh
user adalah kehilangan atau kebocoran data dan pembajakan account atau service.
Dua ancaman tersebut sangat krusial bagi user.
Cloud computing mungkin masih samar terdengar bagi orang
awam. Tetapi keberadaan cloud computing di era digital kini sebenarnya telah
terasa di tengah masyarakat dalam kehidupan sehari hari seperti penggunaan
email dan juga media sosial.
Secara umum, definisi cloud computing (komputasi awan)
merupakan gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu
jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk
menjalankan program atau aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi
pada waktu yang sama, tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet
menggunakan cloud computing.
Teknologi komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan
sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola
data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk
menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses
data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
Karakteristik Cloud Computing
1. On-Demand
Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh
pengguna melalui mekanisme swalayan dan
langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah
sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM
(sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan
layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network
Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana
saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan
layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke
jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu
melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara
terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing
digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat
membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau
menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor
bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut
dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita
menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila
terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus
dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara
terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat
bahwa layanan cloud computing dibayar
sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
ð Cloud computing
mempunyai 3 tingkatan layanan yang diberikan kepada pengguna, yaitu:
Infrastructure as
service, hal ini meliputi Grid untuk virtualized server, storage & network.
Contohnya seperti Amazon Elastic Compute Cloud dan Simple Storage Service.
Platform as a service,
hal ini memfokuskan pada aplikasi dimana dalam hal ini seorang developer tidak
perlu memikirkan hardware dan tetap fokus pada pembuatan aplikasi tanpa harus
mengkhawatirkan sistem operasi, infrastructure scaling, load balancing dan
lain-lain. Contohnya yang sudah mengimplementasikan ini adalah Force.com dan
Microsoft Azure investment.
Software as a
service: Hal ini memfokuskan pada aplikasi dengan Web-based interface yang
diakses melalui Web Service dan Web 2.0. Contohnya adalah Google Apps, SalesForce.com
dan aplikasi jejaring sosial seperti FaceBook.
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
1. Kelebihan
Cloud Computing
· Menghemat
biaya investasi awal untuk pembelian sumber daya.
· Bisa
menghemat waktu sehingga perusahaan bisa langsung fokus ke profit dan
berkembang dengan cepat.
· Membuat
operasional dan manajemen lebih mudah karena sistem pribadi/perusahaan yang
tersambung dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
· Menjadikan
kolaborasi yang terpercaya dan lebih ramping.
· Mengehemat
biaya operasional pada saat realibilitas ingin ditingkatkan dan kritikal sistem
informasi yang dibangun.
2. Kekurangan
Cloud Computing
· Continuous high availability
· Konsistensi (Consistency)
· Interoperability
dan Standartization
· Skalabilitas
untuk semua komponen
· Data secrecy
· Permasalahan
legal dan politik dari penyimpanan data
dan translasi menyeberangi region
· Issu performansi
· Kesulitan
kastemisasi
· Hambatan
organisasi
· Service level
Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan
performance dari application atau transaksi. Mengharuskan anda untuk memahami
service level mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan
data recovery.
· Privacy
Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting
kemungkinan data anda akan keluar atau di baca oleh pemerintah U.S. dapat
terjadi tampa sepengetahuan anda atau approve dari anda.
· Compliance
Cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level
compliance untuk penyimpanan data didalam cloud
Distributed computing
Distributed computing merupakan sebuah proses komputasi
tidak terjadi dalam satu komputer saja akan tetapi didistribusikan atau
di-share ke beberapa komputer. Analogi
kelompok-kelompok jaringan LAN lain semisal Kost-Kostan dan ISP . Intinya
proses tersebar dalam kelompok, namun menghasilkan satu output. Ya, distributed
computing adalah salah satu contoh parallel processing (pemrosesan paralel).
Grid Computing
Grid Computing adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan
banyak komputer yang letaknya terpisah
secara geografis dan saling terhubung melalui jalur komunikasi
untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar.
Dengan kata lain konsep Grid Computing adalah komputasi
parallel dengan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat
menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal
terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia
Grid Computing adalah suatu istilah yang dipakai untuk
menggambarkan satu dari dua sub-kategori
besar yang terkait dengan distributed computing :
1. Komputasi
online (Online computation) atau “storage offered as a service” yang didukung
oleh sebuah kumpulan sumber daya ‘distributed computing’ atau yang dikenal
dengan Utility Computing, on-demand computing atau cloud computing. Data grid
menyediakan ‘controlled sharing and management’ dari sejumlah besar data yang
terdistribusi, sering digunakan dalam kombinasi dengan komputasi grid.
2. Pembentukan
sebuah "superkomputer virtual" yang terdiri dari jaringan komputer loosely-coupled,
bertindak dalam memandu untuk melakukan tugas yang sangat besar. Teknologi ini
telah diterapkan untuk masalah ilmiah, matematika, dan akademis
komputasi-intensif melalui komputasi relawan, dan digunakan di
perusahaan-perusahaan komersial untuk aplikasi yang beragam seperti penemuan
obat, peramalan ekonomi, analisis seismik, dan back-office pengolahan data
untuk mendukung e-commerce dan layanan web.
Virtualisasi
istilah virtualization merupakan turunan dari kata
virtualize yang memiliki makna “Convert (something) to a computer-generated
simulation of reality”. Dalam terjemahan bebas, virtualisasi berarti Mengubah
sesuatu (mengkonversi) ke bentuk simulasi dari bentuk nyata yang ada.
Inti dari virtualisasi adalah membuat sebuah simulasi dari
perangkat keras, sistem operasi, jaringan maupun yang lainnya. Di bidang
teknologi informasi, virtualisasi digunakan sebagai sarana untuk improvisasi
skalabilitas dari perangkat keras yang ada.
Dengan virtualisasi, beberapa sistem operasi dapat berjalan secara
bersamaan pada satu buah komputer. Hal ini tentunya dapat mengurangi biaya yang
harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan. Di masa akan datang, teknologi
virtualisasi akan banyak digunakan baik oleh perusahaan yang bergerak dibidang
teknologi informasi maupun yang tidak murni bergerak di bidang teknologi
informasi namun menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk memajukan
usahanya.
Menurut Alan Murphy dalam papernya Virtualization Defined –
Eight Different Ways, menyebutkan setidaknya terdapat delapan istilah dalam
penerapan virtualisasi. Diantaranya adalah operating system virtualization,
application server virtualization, application virtualization, management
virtualization, network virtualization, hardware virtualization, storage virtualization
dan service virtualization.
Dalam hardware virtualization, perangkat lunak bekerja
membentuk sebuah virtual machine yang bertindak seolah-olah seperti sebuah
komputer asli dengan sebuah sistem operasi terinstall di dalamnya. Salah contoh
yang mudah misalkan terdapat satu buah komputer yang telah terinstall GNU/Linux
Linux Mint. Kemudian dengan menggunakan perangkat lunak virtualisasi misalnya
Virtualbox, kita dapat menginstall sistem operasi lain sebagai contoh Windows
XP atau FreeBSD.
Sistem operasi yang terinstall di komputer secara fisik
dalam hal ini Linux Mint disebut sebagai host machine sedangkan sistem operasi
yang diinstall diatasnya dinamakan guest machine. Istilah host dan guest
dikenalkan untuk memudahkan dalam membedakan antara sistem operasi fisik yang
terinstall di komputer dengan sistem operasi yang diinstall diatasnya atau
virtualnya.
Jenis Virtualisasi
Perangkat-Keras
Istilah virtualisasi perangkat-keras mengacu kepada upaya
menciptakan mesin virtual yang bekerja layaknya sebuah komputer lengkap dengan
sistem operasi. Istilah mesin tuan-rumah(host) mengacu kepada mesin tempat
virtualisasi bersemayam sementara istilah mesin tamu(guest) mengacu kepada
virtual mesin itu sendiri. Istilah hypervisor mengacu kepada perangkat-lunak
atau firmware yang membuat mesin virtual.
Jenis virtualisasi perangkat-keras meliputi:
Para-virtualisasi:
Perangkat keras tidak disimulasikan tetapi perangkat-lunak tamu berjalan dalam
domainnya sendiri seolah-olah dalam sistem yang berbeda. Dalam hal ini
perangkat-lunak tamu perlu disesuaikan untuk dapat berjalan.
Virtualisasi
sebagian: Tidak semua aspek lingkungan disimulasikan tidak semua
perangkat-lunak dapat langsung berjalan, beberapa perlu disesuaikan untuk dapat
berjalan dalam lingkungan virtual ini.
Virtualisasi
penuh: Hampir menyerupai mesin asli dan mampu menjalankan perangkat lunak tanpa
perlu diubah.
Vitualisasi perangkat-keras harus dibedakan dengan emulasi
perangkat-keras. Pada emulasi perangkat-keras sebuah perangkat-keras meniru
kerja perangkat-keras lain, sementara pada virtualisasi perangkat-keras sebuah
hypervisor (sebuah software) meniru kerja perangkat keras tertentu atau bahkan
keseluruhan komputer. Lebih lanjut hypervisor jangan dirancu dengan emulator.
Keduanya mempunyai definisi yang sama tapi domain pembicaraannya berbeda.
NoSQL Database
NoSql adalah suatu gerakan untuk mempromosikan penyimpanan
data non-relasional dengan sejarah yang panjang dari database relasional.
Penyimpanan data ini mungkin memerlukan skema tabel, biasanya menghindari
operasi dan tipe skala horisontal.
Istilah NoSql pertama kali digunakan pada tahun 1998 sebagai
nama untuk open source database yang ringan tidak mengekspos antarmuka SQL.
Penulisnya, Carlo Strozzi, mengklaim bahwa sebagai gerakan NoSql “ berangkat
dari model relasional yang lebih tepat disebut NoREL atau sesuatu yang
berpengaruh. Istilah ini diperkenalkan kembali pada awal 2009 oleh karyawan
Rackspace, Eric Evans, ketika Johan Oskarsson dari Last.fm ingin mengorganisir
sebuah acara untuk membahas open source database terdistribusi.
Arsitektur
Type database modern yang bekerja termasuk scalling untuk
kumpulan data, kinerja per-server,dll. Sistem NoSQL sering memberikan jaminan
konsistensi lemah seperti dan transaksi terbatas pada item data tunggal.
Beberapa NoSQL menggunakan sebuah arsitektur sistem terdistribusi, dengan data
yang dimiliki secara berlebihan di beberapa server, sering menggunakan
distribusi tabel hash. Dengan cara ini, sistem dapat ditingkatkan dengan mudah
dengan menambahkan lebih banyak server, dan kegagalan server dapat ditolerir.
NoSql mendukung Interface yang sangat sederhana seperti array asosiatif atau
pasangan kunci-nilai. Sistem lain, seperti database XML asli, mempromosikan
dukungan standar XQuery.
RDBMS(Relational Database Management System)
Sebuah sistem manajemen basisdata relasional atau dalam
bahasa Inggrisnya dikenal sebagai relational database management system (RDBMS)
adalah sebuah program komputer (atau secara lebih tipikal adalah seperangkat
program komputer) yang didisain untuk mengatur/memanajemen sebuah basisdata
sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan
operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya. Contoh penggunaan DBMS
ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang kerja, misalnya akuntansi,
manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun pada awalnya DBMS
hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki
perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada
saat itu standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung
jumlah data yang besar, saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan
adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data yang rasional sehinggal dapat
dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai bagian dari
investasi perusahaan.
Ada beberapa ketidaksepahaman terhadap definisi atas
"relasional" dari DBMS.
Definisi yang paling populer dari sebuah RDBMS seringkali
dianggap kurang tepat; beberapa kalangan berargumentasi bahwa penyajian data
sebagai kumpulan baris dan kolom sudah cukup memenuhi syarat untuk dikatakan
sebagai sebuah RDBMS. Tipikalnya, sebuah sistem basisdata dikatakan memenuhi
kriteria sebagai RDBMS apabila memenuhi hukum-hukum yang ditetapkan dalam 12
hukum Codd, namun pada kenyataannya justru kebanyakan sistem basisdata tidak
mendukung sepenuhnya implementasi hukum-hukum Codd tersebut.
Kalangan lainnya beranggapan apabila sebuah sistem basisdata
tidak mengimplementasikan keseluruhan hukum-hukum Codd tersebut, maka sistem
tersebut tidak dapat disebut sebagai relasional. Pandangan seperti ini, yang
banyak diterima oleh para teoritis dan kalangan-kalangan lainnya yang memegang
teguh prinsip-prinsip Codd, tentunya akan mendiskualifikasikan banyak sistem
basisdata yang ada saat ini "tidak murni relasional". Dalam
kenyataannya, sistem basisdata yang menggunakan SQL (Structured Query Language)
untuk mengakses dan memodifikasi data tidak bisa dikatakan sebagai RDBMS
menurut definisi ini. Sementara itu, para pendukung atas sistem basisdata yang
ada menyebutkan sebuah sistem basisdata yang menerapkan hanya beberapa dari
hukum-hukum Codd tersebut disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata
Semi-Relasional/Pseudo-Relational Database Management Systems (PRDBMS). Untuk
sistem manajemen basis data yang sepenuhnya menerapkan hukum-hukum Codd
tersebut selanjutnya disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata
Murni-Relasional/Trully-Relational Database Management Systems (TRDBMS).
Refrensi :
http://teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/
http://www.infokomputer.com/fitur/39-umum/3826-memahami-cloud-computing-bagian-1?showall=1
http://www.slideshare.net/jhotank62/cloud-computing-fundamental
http://kitatkj2.blogspot.com/2014/05/pengertian-virtualisasi.html
http://nareswara.com/2011/07/06/apa-itu-nosql-database/
Nama : Fitra Darmawan
NPM : 52411910
Kelas : 4IA13